Kenapa Nostalgia Jadi Tren di Kalangan Gen Z?

Halo, sobat Netizen!

Pernah nggak sih kamu tiba-tiba keingat masa kecil gara-gara lihat iklan jadul, mainan lawas, atau denger lagu tahun 2000-an? Fenomena ini disebut nostalgia, dan ternyata lagi jadi tren besar di kalangan Gen Z. Padahal, banyak dari mereka bahkan belum lahir saat hal-hal itu populer pertama kali. Nah, kenapa ya nostalgia bisa jadi hits banget?

Nostalgia Itu Apa Sih?

Secara sederhana, nostalgia adalah rasa rindu atau hangat ketika mengingat masa lalu. Bukan cuma soal kenangan pribadi, tapi juga budaya pop, tren, atau benda-benda yang pernah populer di suatu zaman. Misalnya: kaset pita, warnet, majalah remaja, atau sinetron jadul.

Menariknya, nostalgia nggak harus dialami langsung. Banyak Gen Z yang tetap merasa dekat dengan nuansa retro lewat cerita orang tua, tayangan ulang, atau konten media sosial. Jadi, nostalgia bukan sekadar memori pribadi, tapi juga semacam “jembatan budaya” yang bisa menghubungkan satu generasi dengan generasi lainnya.

Kenapa Gen Z Suka Nostalgia?

Ada beberapa alasan kenapa Gen Z begitu dekat dengan tren nostalgia:

1. Konten Sosial Media yang Viral
   TikTok, Instagram, dan YouTube sering bikin tren throwback, kayak musik 90-an, gaya fashion Y2K, sampai mainan jadul. Algoritma bikin konten nostalgia gampang menyebar.
2. Cari Rasa Aman di Tengah Tekanan
   Gen Z sering menghadapi tekanan sekolah, pekerjaan, atau bahkan isu global. Nostalgia kasih rasa nyaman dan sederhana, seakan balik ke masa kecil yang bebas masalah.
3. Estetika Retro yang Menarik
   Barang-barang lawas kayak kamera film, konsol game lama, atau fashion tahun 2000-an jadi tren karena dianggap estetik, unik, dan beda dari yang modern.
4. Ikatan Antar Generasi
   Nostalgia bikin Gen Z bisa nyambung ngobrol sama generasi sebelumnya, entah lewat musik, film, atau budaya populer.

Contoh Tren Nostalgia di Gen Z

• Fashion Y2K: celana low-rise, kacamata warna-warni, crop top.
• Musik lawas naik lagi: lagu-lagu 90/2000-an sering viral di TikTok.
• Game retro: emulator PS1, Nintendo, sampai warnet vibes jadi konten populer.
• Film & serial jadul: banyak yang di-remake atau ditonton ulang via platform streaming.

Dampak Nostalgia

Peran Industri dalam Tren Nostalgia

Nggak bisa dipungkiri, brand dan industri juga “menghidupkan” nostalgia karena potensinya besar:

• Perusahaan minuman rilis desain botol jadul.
• Game klasik di-remake atau di-remaster.
• Film lawas dibuat ulang jadi versi modern.

Semua ini bukan kebetulan, tapi strategi marketing yang tahu kalau Gen Z gampang terhubung dengan nuansa retro.

Sudut Psikologis

Dari sisi psikologi, nostalgia terbukti bisa memicu hormon dopamin—yang bikin kita merasa bahagia dan rileks. Itu sebabnya, ketika mendengar lagu masa kecil atau main game lama, mood langsung membaik. Buat Gen Z yang hidup di era penuh distraksi dan tekanan, nostalgia jadi semacam coping mechanism yang sehat (asal tidak berlebihan).

Nostalgia bukan sekadar tren, tapi juga cara Gen Z mencari kenyamanan, identitas, dan koneksi. Dengan dukungan sosial media, budaya pop, dan bahkan strategi industri, tren ini diprediksi masih akan terus bertahan. Jadi, kalau kamu tiba-tiba kangen sama jajanan SD atau lagu lawas, tenang aja—itu bagian dari nostalgia yang bisa bikin hati hangat!

Kalau kamu punya cara atau pengalaman sendiri soal nostalgia, tulis di kolom komentar, ya!

Siapa tahu ceritamu bisa jadi inspirasi buat pembaca lainnya.  

📢 Kalau artikel ini bermanfaat, jangan lupa share ke teman-temanmu juga, biar makin banyak yang tahu dan terbantu!

👤 Ditulis oleh: Aqeela Fazle Mawla Ramadhan & Husna Shafiya
🖼️ Thumbnail diambil dari: freepik on Freepik

Mau kenal lebih dekat dengan SMK Budi Luhur? Yuk, mampir ke sini:

🥇 SMK Budi Luhur
👉 https://smk.sekolahbudiluhur.sch.id
👉 https://www.instagram.com/smk.budiluhur
👉 https://www.youtube.com/@smkbudiluhurchannel4019/featured